21/05/10

cinta untuk mama


Di sudut ruangan ini ia menulis sesuatu entah apa yang ia tulis sepertinya hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang ia tulis,terlihat dari kejauhan ia kemudian mencoret,lalu kembali menulis dan mencoret lagi,sampai pada tulisan ketiga ia tersenyum bahagia.

Kaki kecilnya berjalan terseok-seok.Ia meninggalkan kertas yang berserakkan beserta berbagai macam alat tulis di tempat ia menulis tadi.Senyum bahagia terpancar jelas dari raut wajahnya.

Ia memanggil mamanya yang sedang sibuk dengan berbagai macam pekerjaan kantor.

“Mama,tadi aku bikin ini mama baca ya ma tadi aku liat di televisi ada yang nulis ini mama”ujarnya.

“Iya..sayang nanti ya mama lagi sibuk..”jawab sang ibu.

“tapi mama..tulisan miza bagus ma warna-warni lagi,liat deh ma”ujarnya setengah memaksa.

“Nanti ya saying..letakkin disini aja dulu ya…”

“Tapi..nanti kita baca sama-sama ya ma…’

“Iya..sayang”ujar mamanya.

Miza putri kecil sang ibu itu meletakkan kertas yang ia lipat di atas meja kerja sang mama.

Hari berganti hari tak terasa janji sang ibu untuk membaca kertas yang ditulis oleh anakknya tak jua terlaksana.

Senin pagi itu miza kecil sedang bermain-main di jalanan di depan rumah bersama teman-temannya.Sang ibu berangkat untuk pergi bekerja.Miza kecil teringat akan suratnya yang pernah ia beri kepada sang ibu.

“Ma..kertas yang aku kasih itu udah mama baca belum???”Tanya miza/

“Belum sayang nanti mama pulang kerja ya..”

“Tapi..ma…”

Belum sempat ia menuntaskan kalimatnya sang ibu telah mencium pipinya dan segera pergi dan berpesan agar segera masuk ke dalam rumah.

Selepas kepergian sang ibu miza kecil berdiri di depan pagar rumahnya duduk sendiri.teman-temannya telah balik ke rumahnya.

Matahari semakin tinggi,pembantu rumah miza mengajak miza untuk lekas masuk ke rumah,tapi miza belum juga mau beranjak dari tempatnya.ia ingin menunggui sang ibu pulang kerja.lama sudah ia menunggu,kemudian miza kecil berjalan-jalan di sekitar kompleknya,tiba-tiba

“BRRRAKKK……”

Sebuah sepeda motor menabrak miza.darah mengalir di kepalanya.ia dibawa oleh masyarkat sekitar ke rumah sakit.

Hari demi hari berlalu miza kecil telah tiada dalam tangis sang ibunda meyadari kesalahannya teringat olehnya kertas yang ia janjikan untuk dibaca bersama anaknya.ia berlari menuju ruang kerjanya,mengobrak-abrik semua kertas seraya menangis.lama ia mencari akhirnya ia menemukan kertas tersebut.ia terdiam air matanya terus mengalir bersama dengan.Miza,buah hatinya yang berumur 3 tahun menuli sebuah kalimat “CINTA UNTUK MAMA”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar